Nilai Sebuah Waktu

Seluruh manusia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap bersabda, nikmat waktu yang telah Allah berikan kepadanya. Rasulullah bersabda,

"Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang empat perkara; Tentang badannya, untuk apa ia gunakan, tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan, dan tentang ilmunya bagaimana ia beramal dengannya." (HR. Tirmidzi, dihasankan oleh Syekh Al Albani).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun telah mengabarkan bahwasanya waktu adalah salah satu nikmat di antara nikmat-nikmat Allah kepada hamba-hamba-Nya yang harus disyukuri. Jika tidak, maka nikmat tersebut akan diangkat dan pergi meninggal pemiliknya.

Manifestasi dari syukur nikmat adalah dengan memanfaatkannya dalam ketaatan dan amal-amal shaleh.
WAKTU LUANG, MANFAATKANLAH!
Waktu luang adalah salah satu nikmat yang banyak dilalaikan oleh manusia. Maka Anda akan melihat mereka menyia-nyiakannya dan telah bersabda, tidak mensyukurinya.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Ada dua macam kenikmatan yang keduanya itu disia-siakan oleh sebagian besar
manusia yaitu kesehatan dan kelapangan waktu." (Riwayat Bukhari)

Penjelasan Hadits
Para mukallaf yakni manusia yang sudah baligh lagi berakal oleh Rasulullah j diumpamakan sebagai seorang pedagang. Kesehatan tubuh dan kelapangan waktu diumpamakan sebagai modal pokok untuk berdagang, sedang ketaatan kepada Allah  adalah barang yang diperdagangkan.
Namun demikian, sebagian besar ummat manusia tidak mengerti betapa pentingnya memiliki kedua modal ini dan bingung untuk memilih apa yang hendak diperdagangkan, padahal sudah jelas modal utamanya ialah kesehatan dan kelapangan waktu, dan yang semestinya dikejar untuk mendapatkan keuntungan ialah membeli dagangan yang dapat memberi keuntungan sebanyak-banyaknya. Bukankah ketaatan kepada Allah akan sangat menguntungkan, baik di dunia atau di akhirat. Bukankah itu pula yang menyebabkan kita memperoleh laba yang sangat besar di sisi Allah dan yang akan menjurus ke arah kebahagiaan. Tetapi semua itu disia-siakan oleh sebagian besar ummat manusia sewaktu mereka hidup di dunia ini.
Besarnya kenikmatan sehat dan lapang waktu baru disadari apabila telah sakit dan banyak kesibukan, sehingga banyak kewajiban-kewajiban terhadap agama menjadi kocar-kacir dan terbengkalai atau sama sekali ditinggalkan. Semoga kita semua dilindungi oleh Allah dari hal-hal yang demikian.
Maraji’: Riyadhus Shalihin – Taman Orang-orang Shalih

0 komentar:

Posting Komentar