Ummu Habibah - Sahabiyah yang Tabah

Nama aslinya Ramlah, tapi lebih dikenal sebagai Ummu Habibah. Ia puteri seorang tokoh besar Qurays yang amat menentang dakwah Nabi, yaitu Abu Sofyan yang nama aslinya Shakhar bin Harb bin Umayyah bin Abdi Syam. Ibu Ramlah adalah bibi sahabat Nabi, Utsman bin Affan ra, namanya Shafiyah binti Abil Ashi bin Umayyah bin Abdi Syam.
Saat Muhammad diangkat Allah sebagai nabi, Ramlah baru berusia 13 tahun. Akan tetapi kepribadiannya yang kuat, kefasihan dalam berbicara dan kecantikannya membuat namanya sudah cukup dikenal. Akan tetapi dalam perjalanan hidupnya, ia banyak mengalami penderitaan dan cobaan yang amatberat.
Menikah
Pemuda beruntung yang mempersunting Ramlah adalah Ubaidillah bin Jahsy. Berbeda dengan kebanyakan pemuda Qurays, Ubaidillah dikenal anti minuman keras dan judi. Bahkan Ubaidillah adalah pemuda yang berpegang teguh pada agama Ibrahim as, ia pantang menyembah dewa dan berhala. Tak heran, begitu mendengar ajaran Muhammad saw, Ubaidillahpun segera menyambut masuk Islam bersama Ramlah.

Hijrah
Dapat kita bayangkan, puteri dari seorang tokoh penentang Muhammad ternyata justeru masuk Islam bersama suaminya. Maka murkalah sang ayah. Diusirlah Ramlah dan menantunya. Sejak itu, penganiayaan, pengasingan, pengusiran, bahkan pembunuhan menimpanya bertubi-tubi. Akhirnya Rasulullah saw pun berkata, "Alangkah baiknya jika kalian berangkat hijrah ke negeri Habasyah karena di sana dipimpin seorang Raja yang adil dan bijaksana. Di bawah kekuasaannya tak seorangpun boleh dianiaya. Berangkatlah sampai Allah memberikan jalan keluar bagi kita semua."
Maka berangkatlah sejumlah 80 orang lebih hijrah ke negeri yang dipimpin oleh Raja Najasyi. Di antaranya terdapat sahabat Hudzaifah beserta istrinya, Zubair bin Awwam, Mush'ab bin Umair, Abdurrahman bin Auf, dan juga Ramlah beserta suaminya, Ubaidillah bin Jahsy. Bahkan Ramlah hijrah dalam keadaan hamil tua. Setibanya di Habasyah, iapun melahirkan seorang puteri, diberi nama Habibah. Sejak itulah Ramlah lebih dikenal sebagai Ummu Habibah.
Panasnya gurun Sahara mereka lalui dengan jerih payah serta di bawah pengejaran kaum musyrik Qurays, Bahkan dua orang diplomat Qurays, Abdullah bin Abi Rabi'ah dan Amr bin Ash (sebelum masuk Islam) berhasil mendahului mereka, menghasut dan menyuap Raja Najasyi. Tetapi alhamdulillah, sebagaimana kata Nabi, Raja Najasyi amat adil dan bijaksana. Bahkan kelak kemudian iapun masuk Islam, dan ditunjuk Nabi sebagai wali hakim dalam pernikahannya. 

Terjepit di Rantau
Malam itu, Ummu Habibah bangun dengan amat terkejut, "Aku bermimpi melihat suamiku berubah menjadi manusia paling jelek bentuknya." Benarlah kekhawatiran Ummu Habibah, karena paginya, Ubaidillah tiba-tiba berkata, "Hai Ummu Habibah, aku melihat tidak ada agama yang lebih baik daripada agama Nasrani. Ketahuilah, kini aku masuk Nasrani!" Tidak hanya itu, Ubaidillah kemudian menjadi pemabuk berat juga gemar berjudi. Bahkan Ummu Habibah diultimatum, tetap jadi isteri tapi harus murtad atau cerai saat itu juga.
Kini Ummu Habibah sebatang kara di negeri rantau. Hendak kembali ke Makkah, justeru ayahnya adalah dedengkot musuh Nabi. Terpukul hatinya, karena suaminya justeru murtad dan menjadi pemabuk dan penjudi. Bahkan sampai matinyapun belum bertaubat. 

Menikah Berwalikan Raja
Selepas masa iddahnya, pagi itu, Ummu Habibah kedatangan seorang tamu. "Namaku Abrahah. Aku adalah pelayan wanita yang bertugas mencuci dan memberi harum-haruman pada pakaian Raja Najasyi. Kedatanganku kemari adalah atas perintah Raja, Rasulullah saw mengirim surat, isinya, melamarmu untuk dijadikan isteri Nabi."
Allahu Akbar. Ummu Habibah yang tabah menghadapi suami dan ayahandanya, kini dipersunting Nabi. Ummu Habibahpun kini menjadi Ummul Mukminin, ibunya seluruh kaum mukminin.
Disadur dari buku : “Putri-Putri SahabatRasulullah”, dengan perubahan seperlunya.
Baca Selengkapnya ..

Kiat-Kiat Mempererat Hubungan Silaturrahmi

1.Mendahulukan Sanak-Famili yang terdekat dalam segala kebaikan, terutama orang tua.
Orang tua adalah kerabat terdekat yang mempunyai jasa tidak terhingga dan kasih sayang yang besar sehingga seorang anak wajib mencintai, menghormati dan berbuat baik kepada kedua orang tuanya walaupun keduanya musyrik. Kedua orangtuanya berhak mendapat perlakuan baik di dunia namun bukan mengikuti kesyirikannya. Apabila mereka faqir maka kewajiban kitalah yang membantunya pertama kali. Kemudian saudara-saudara kita seperti paman dan bibi baru setelah itu orang lain yang seiman.
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra dari Nabi Saw :
أَمَّا شَعُرْتَ أَنَّ عَمَّ الرَّجُلِ صَنُوْ أبِيْهِ
"Apakah kamu tidak sadar bahwa paman seseorang adalah saudara bapaknya".
2.Mengingat Kebaikan Sanak-Famili kita, tanpanya mungkin kita tidak akan berarti.
3.Menghafal Nasab dan seluruh nama-nama saudara kita, dari mulai kakek dan nenek ke atas sampai 
  kepada keturunan-keturunan mereka.Untuk hal ini sebaiknya kita membuat diagram silsilah keluarga agar     
 dapat diingat oleh generasi berikutnya supaya mereka tetap melanjutkan tali silaturrahmi setelah kita tiada 
 (meninggal).
4.Jangan menyakiti, menzhalimi dan berbuat buruk kepada sanak-famili kita. Sebaiknya kita-lah yang   
   menjadi  solusi untuk memecahkan segala permasalahan mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang selalu menjaga tali silaturrahmi akan diberkahi oleh Allah dalam usahanya, rizki dan umurnya. Dari Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ أحَبَّ أنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَ يُنْسَأ لَهُ فِي أثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَه (متفق عليه)
"Barangsiapa yang senang diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya (diberkahi), maka hendaklah ia bersilaturrahmi". (Muttafaq 'Alaih)
Jadi jangan malas-malas untuk mengunjungi sanak keluarga ya…
http://hariswanindra.blogspot.com/2010/08/anjuran-mengekalkan-silaturahmi.html
Baca Selengkapnya ..

MUTIARA HADIST

Dari Abu Hurairah Radiallahu ‘Anhu ia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:
“ Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan tetap dilapangkan dikenang setelah wafatnya maka hendaklah ia bersilaturahim (menyambung persaudaraannya)…”
Maraji’ : Kitabul Jami’, Bab Berbuat baik dan Silaturahim.
Baca Selengkapnya ..

MUTIARA NASIHAT SILATURRAHIM

Wahai manusia hiasilah hubungan kerabatmu dengan ridha Allah, langkah-langkahmu menuju ke tempat tinggal kerabatmu adalah keberkahan dan derajatmu akan tinggi di sisi Allah bila engkau melangkahkan kaki untuk bersilaturrahim. Malaikat rahmah selalu mengiringimu dan merupakan ibadah kepada Allah pada saat engkau bersilaturrahim serta engkau akan mendapatkan pahala dan pengampunan dari Allah. Tatkala engkau mengunjungi bibimu yang sedang sakit berarti engkau telah menghiburnya dan sebagai tanda keberhasilan dalam mendidikmu.
Saudara laki-laki dan saudara perempuan baik sekandung maupun hanya saudara sebapak atau seibu, atau sepersusuan, semuanya hendaklah saling menya-yangi, menghormati dan menyambung hubungan kera-bat baik pada saat berdekatan atau berjauhan.
Hubungan persaudaraan khususnya antara sauda-ra laki-laki dengan saudara perempuan memiliki sentuhan yang sangat unik yaitu sentuhan batin yang sangat lembut serta kesetiaan yang sangat dalam dan semakin hari semakin bertambah subur walaupun berjauhan jarak tempatnya.
Wahai saudariku sekandung, Allah mewasiatkan kepadaku agar aku selalu menyambung silaturrahim, secara fitrah kita bersaudara dan dengan Kitabullah kita diperintahkan bersilaturrahim serta Allah mengancam dengan siksa dan celaka bagi orang yang memutuskan hubungan kerabat.

Dari Jubair bin Muth'im bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak akan masuk Surga orang yang memutuskan hubungan kerabat". (Muttafaq 'alaih)
Menyambung silaturahim dengan paman dan bibi adalah termasuk bagian dari silaturrahim, berdasarkan hadits dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apakah kamu tidak sadar bahwa paman seseorang adalah saudara bapaknya".
Menyambung hubungan kerabat dengan anak pe-rempuan dari saudara perempuan termasuk bersilatur-rahim dengan ibunya dan demikian pula bersilatur-rahim dengan saudara perempuan ibu. Dari Barra' bin Azib bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Saudara perempuan ibu (bibi) memiliki keduduk-an seperti ibu". (Muttafaq 'alaih)
Dari Ibnu Mas'ud bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Saudara perempuan ibu (bibi) adalah ibu". (HR. Ath-Thabrani)
Wanita adalah makhluk yang lemah dan menjadi kuat karena dengan adanya laki-laki. Pada saat saudara laki-laki berkunjung ke rumah saudara perempuan, maka dia bergembira dan berbahagia dengan kunjungan tersebut. Suami dan keluarganya juga ikut bergembira, dengan rasa bangga saudara perempuan tersebut bercerita kepada penduduk kampungnya bahwa saudara laki-laki tersebut datang berkunjung untuk mengetahui keadaan dan kesehatannya dan mereka itulah yang menjadi penopang hidupnya setelah Allah pada saat-saat susah dan kesulitan.
Betapa lezatnya makanan yang datang dari sauda-ra, bapak atau paman serta betapa berharganya hadiah yang datang dari saudara dan kerabat.
Saudara perempuan tersebut mengungkapkan kegembiraan dengan mengucapkan semoga Allah melu-ruskan niatmu wahai saudaraku, semoga Allah senan-tiasa memberi keselamatan kepada kalian dari setiap musibah, saya sangat berbahagia atas kehadiran kalian dan saya sangat bergembira dan bangga dengan kunjungan kalian di hadapan suami saya dan keluarga-nya. Wahai saudaraku tatkala kalian masuk ke rumahku seakan ruangan rumahku bercahaya dan seluruh rahasiaku ingin aku ungkapkan serta keadaanku ber-ubah semua. Hadiah yang kalian berikan walaupun sederhana akan tetapi sangat berharga bagiku bukan karena mahalnya akan tetapi pemberian itu dari tangan kalian. Saya merasa bangga dan mulia dari seluruh manusia di dunia ini.
Wahai saudaraku, kunjungan kalian mendatangkan suasana baru bagi hidupku dan saya melihat ruangan rumahku seakan semakin cerah setelah kedatangan kalian. Kegembiraan yang tak mungkin dunia memberi-kannya kepadaku dan kebahagiaan seakan aku mampu memeluk bintang gejora. Tidak ada saat yang paling bahagia dalam umurku tatkala kalian memuliakan ru-mahku dengan kunjungan kalian.
Ya Allah saya bersaksi di hadapanMu bahwa sau-dara-saudaraku telah bersilaturrahim, maka sambunglah ya Tuhan Dzat Yang Maha Penyayang.
Wahai saudaraku, kalian hanya sekedar menunai-kan kewajiban dan tugas kemasyarakatan, tetapi saya berbahagia selamanya yang tidak mungkin terhargai oleh apa pun.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah Ta'ala menciptakan makhluk sehingga setelah selesai menciptakan mereka, maka rahim berdiri dan berkata: Ini adalah kedudukan yang tepat bagi orang yang berlindung dari memutuskan hubungan silaturrahim, Allah Ta'ala berfirman: "Benar, bukankah engkau senang jika Aku menyambung orang yang menyambung silatur-rahim dan saya memutus orang yang memutuskan silaturrahim. Dia berkata: "Ya, Allah Ta'ala berfirman: "Itulah permohonanmu yang Aku kabul-kan."
Orang yang terbiasa tidak menjaga janji Allah dan tidak istiqamah di atas jalan lurus sesuai kehendak Allah, maka dia tidak mungkin mampu memegang janji dan ikatan dengan siapa pun.
Maraji’ : www.alsofwah.or.id
Baca Selengkapnya ..

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada perguruan tinggi melalui pola seleksi secara nasional dilakukan oleh seluruh perguruan tinggi secara bersama untuk diikuti oleh calon mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Berdasarkan hasil rapat Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia di Jakarta pada tanggal 4 November 2010, para Rektor Perguruan Tinggi Negeri di bawah koordinasi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional menyelenggarakan seleksi calon mahasiswa baru secara nasional dalam bentuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). SNMPTN 2011 merupakan satu-satunya pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak. SNMPTN 2011 akan dilaksanakan melalui (1) jalur undangan berdasarkan penjaringan prestasi akademik, dan (2) jalur ujian tertulis dan/atau keterampilan.

Sehubungan dengan telah dilaksanakannya serangkaian kegiatan sosialisasi mengenai tata laksana SNMPTN 2011 Jalur Undangan di berbagai daerah di seluruh Indonesia, panitia telah mendapatkan berbagai masukan dari kepala sekolah, guru, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat umum, tentang ketentuan dan persyaratan sekolah dan siswa pelamar SNMPTN 2011 Jalur Undangan sebagaimana tercantum dalam Informasi Awal. Oleh karena itu, panitia telah menyempurnakan ketentuan tentang sekolah dan siswa pelamar Jalur Undangan, sekaligus pemutakhiran informasi mengenai integrasi Program Bantuan Biaya Pendidikan (Bidik Misi), sebagaimana disajikan dalam buku informasi ini.

Buku informasi ini menyajikan ketentuan umum SNMPTN 2011 baik jalur ujian tertulis/keterampilan dan jalur undangan, persyaratan, cara pendaftaran, jenis ujian, jadwal, biaya, termasuk kelompok Program Studi baik Kelompok IPA maupun IPS dari 60 Perguruan Tinggi Negeri. Buku informasi ini diterbitkan untuk dipergunakan dan dicermati secara seksama oleh calon peserta yang akan mengikuti SNMPTN 2011, sehingga calon peserta dapat mempersiapkan diri dalam memilih Program Studi yang dikehendaki dan dapat menjadi panduan awal untuk mengikuti proses seleksi SNMPTN dengan baik. Secara rinci informasi tentang tata cara pendaftaran dan pelaksanaan SNMPTN dimuat dalam Buku Panduan Peserta SNMPTN 2011 yang dapat diakses di laman (website) dengan alamat http://www.snmptn.ac.id.
Sumber :http://snmptn.ac.id/
Baca Selengkapnya ..

Zainab Al Kubra R.A.

ZAINAB AL KUBRA R.A. , Seorang wanita cucu Rasulullah SAW, yang begitu tabah dan tetap tegar menghadapi ujian dan cobaan, demi kemuliaan keturunan Rasulullah SAW.
Menulis tentang Sitti Fatimah Azzahra dengan meninggalkan begitu saja kedua puterinya, rasanya memang kurang adil. Apalagi kalau yang dibicarakan itu menyangkut puterinya yang bernanna Zainab Al-Kubra. Ia tercatat dalam sejarah Islam sebagai wanita yang tabah dan gagah berani Seperti diketahui, di samping kedua puteranya yang termasyhur itu, dalam perkawinannya dengan Imam Ali r.a., Sitti Fatimah Azzahra juga diberkahi oleh Allah s.w.t. dengan dua orang puteri. Mereka itu adalah Zainab Al-Kubra dan Zainab Ash-Sugra. Bersama dengan Al-Hasan dan Al-Husain r.a., kedua wanita itu sudah sejak masa anak-anak ditinggalkan untuk selamalamanya oleh ibundanya. Dalam usia yang masih muda sekali ini, sesaat sebelum wafat Sitti Fatimah r.a. telah berpesan khusus kepada Zainab Al-Kubra agar ia menjaga baik-baik kedua saudara lelakinya itu.

Memang, beban yang terberat bagi Sitti Fatimah Azzahra sebelum meninggal dunia rupanya adalah keempat anaknya yang masih kecil-kecil itu. Dikisahkan bahwa sesaat sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir Sitti Fatimah r.a. tak dapat menahan kepedihan hatinya. Ia harus memenuhi panggilan Ilahi pada usia yang begitu muda, 28 tahun. Sedangkan anak-anaknya belum satu pun yang mencapai usia sepuluh tahun.

Sesudah itu pada usia masih remaja, bahkan masih anak-anak, Zainab Al-Kubra sudah diserahi tanggung jawab untuk menjaga adik-adik dan merawat kakak-kakaknya. Tidak banyak yang bisa diungkapkan mengenai peran masa anak-anak yang dilakukan oleh kedua puteri Sitti Fatimah Azzahra itu. Riwayat-riwayat hanya mengungkapkan kehidupan dan perkembangan Al Hasan dan Al Husain r.a. Hal ini tidak perlu diherankan, karena dunia kehidupan Arab yang keras jarang sekali mengedepankan peran seorang wanita. Jadi walaupun Zainab Al-Kubra dan Zainab Ash Sugra termasuk dalam lingkungan keluarga sangat mulia nama mereka jarang sekali ditonjolkan. Baru beberapa tahun kemudian setelah Zainab Al Kubra meningkat remaja, maka
peranannya diungkapkan oleh para periwayat. Sejarah akhirnya mencatat namanya dan mengakui peran penting yang dijalankan oleh Zainab Al Kubra dalam melindungi kesinambungan generasi penerus keluarga RASUL Allah s a w. Bagaimana pun juga, walau Zainab Al Kubra seorang wanita, tetapi ada darah kemuliaan dan kesucian yang mengalir dalam tubuhnya. Sejak masa anak-anak ia telah turut memikul tanggung jawab kehidupan rumahtangga Imam Ali r.a. yang ditinggal wafat oleh Sitti Fatimah Azzahra. Zainab Al Kubra dengan tekun dan tabah melaksanakan amanat yang ditinggalkan oleh bundanya sesaat sebelum wafat. Dengan penuh tanggung jawab dirawatnya adik-adik dan kedua kakaknya itu. Boleh dikatakan ia tak pernah berpisah jauh dari kedua saudara lelakinya itu.
Tidak ada pengungkapan mengenai kelanjutan kehidupan Zainab Ash-Sugra. Sedangkan tentang Zainab Al Kubra justru makin menonjol setelah Al-Husain r.a. gugur di Karbala. Wanita inilah pada usia sudah lebih setengah abad tanpa mengebal gentar sedikit pun sedia mati untuk menyelamatkan keturunan langsung Rasul Allah s.a.w. Ia menjadi saksi hidup tentang siksaan yang dialami oleh saudara lelakinya itu sampai Al-Husain r.a. meninggal dengan gagah berani.
Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia, Last Revised : Selasa, 22 Maret 2100 1
Baca Selengkapnya ..

Isa Almasih, Yesus, Yohanes… Siapakah dia???????

Isa Almasih, Yesus, Yohanes apakah merupakan person yang berbeda?,,, ternyata tidak, ketiga nama tersebut merupakan person yang sama. Dalam islam dikenal dengan nama Isa Almasih dan dalam versi atau kepercayaan lain dikenal dengan nama Yesus dan Yohanes… Lantas siapakah dia??? Nabi dan Rasulkah-kah atau Tuhan-kah dia????

Berbicara mengenai hal tersebut,tidak lepas dari kepercayaan masing – masing. Kaum yahudi mendeskritkan Isa Almasih (Yesus) bukanlah sebagai juru selamat apalagi sebagai raja yahudi. Tetapi menurut mereka Isa (Yesus) hanyalah seorang anak hasil zina antara Maria dan Yunus si tukang kayu (Wanaudzubillah). Dalam ajaran lain, mereka justru sangat memuja dan mengkultuskan yesus setara dengan Allah. Yesus tidak dipandang sebagai manusia biasa tetapi merupakan penjelmaan dari Allah yang turun ke bumi sebagai seporang mesias juru selamat.

Isa Almasih juga bukan Tuhan yang patut untuk disembah dan dikultuskan juga bukan jelmaan dari Allah sebagai juru selamat bagi semua pengikutnya dan menggenapkan Taurat dengan rela disalib oleh tentara Yahudi. Dalam ajara islam, Isa Almasih tidak disalib tetapi ia diangkat oleh Allah Subhana wata’ala kelangit dan akan turun ke bumi pada akhir zaman sebagai umat Muhammad Sallallahu’alaihiwasallam untuk menghancurkan salib dan membunuh babi. Yang disalib tidak lain adalah salah seorang dari 12 orang muridnya yang berkhianat karena godaan iblis laknatullah dengan melakukan konspirasi dengan imam – imam yahudi untuk membunuh Isa Almasih.
Baca Selengkapnya ..