Kiamat 2012 dan Suku Maya

Suku Maya merupakan salah satu yang menjadi korban kekejaman tentara Spanyol kala melakukan penjajahan di Amerika. Suku ini telah punah karena dibantai. Dahulu tinggal di wilayah selatan Mexico, sekarang menjadi wilayah Guatemala dan Honduras. Orang Maya percaya bahwa semua benda angkasa pada suatu galaksi setelah selesai mengalami reaksi dari sinar galaksi dalam siklus besar ini, akan terjadi perubahan secara total, orang Maya menyebutnya, penyelarasan galaksi (Galatic Synchronization). Siklus besar ini dibagi menjadi 13 tahap, setiap tahap evolusi pun mempunyai catatan yang sangat mendetail. Kemudian setiap tahap itu dibagi lagi menjadi 20 masa evolusi. Setiap masa itu akan memakan waktu 20 tahun lamanya.

Pada 31 Desember 2012 akan menjadi hari berakhirnya peradaban umat manusia dalam perhitungan kalender Maya. Pada hari itu, tepatnya musim dingin tiba, matahari akan bergabung lagi dengan titik silang yang terbentuk akibat ekliptika (jalan matahari) dengan ekuator secara total. Saat itulah, matahari tepat berada di tengah-tengah sela sistem galaksi, atau dengan kata lain galaksi terletak di atas bumi, bagaikan membuka sebuah “Pintu Langit” saja bagi umat manusia.
Namun jika dibandingkan dengan Islam, konsep kiamat yang dikemukakan oleh suku Maya ini sangat berbeda. Islam meyakini bahwa dalam peristiwa kiamat kelak, akan terjadi huru-hara dahsyat, dan seluruh makhluk hidup akan mengalami kematian. Setelah huru hara dahsyat itu seluruh manusia akan dibangkitkan lagi untuk mempertanggungjawabkan amalnya kepada Allah.
Al-Qur’an telah memberikan gambaran kiamat di berbagai ayatnya. Meskipun tidak kronologis dan tidak lengkap, al-Qur’an telah memberikan informasi memadahi bagi umat manusia.
“Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata : Ambillah, bacalah kitabmu (ini). Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab (perhitungan) terhadap diriku. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai, dalam surga yang tinggi. Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan): Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.
Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: Wahai alangkah baiknya sekiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaan dariku. (Allah berfirman): Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.” (Al-Haqqah:13-34).
Meskipun meyakini adanya peristiwa kiamat, namun umat Islam menyerahkan persoalan kapan terjadinya kiamat ini kepada Allah. Firman Allah, ” Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui”. (Al A’raf : 187).
Hal yang sama juga dicontohkan oleh Rasulullah saw ketika ditanya tantang kapan terjadinya kiamat, maka beliau menjawab; ”Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang bertanya.” (HR. Muslim)
“Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan” (QS Thahaa [20]: 15)
“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?” (QS Muhammad ayat 18)
Bahwa seorang Arab badui bertanya kepada Rasulullah saw.: Kapankah kiamat itu tiba? Rasulullah saw. bersabda: “Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya?” Lelaki itu menjawab: “Cinta Allah dan Rasul-Nya”. Rasulullah saw. bersabda: “Kamu akan bersama orang yang kamu cintai”. (HR Muslim)
Ayat-ayat dan hadis di atas memberikan garis besar pokok konsep kiamat dalam Islam. Global, tidak jelas, namun berdasar jelas dan memberikan arah bagi kehidupan manusia. Berbeda dengan konsep suku maya, detil, rinci, tetapi tidak berdasar dan juga tidak mengandung pesan moral apapun.
Beberapa perbedaan antara keyakinan islam dan konsep suku Maya dapat ditegaskan dalam beberapa point berikut;
1- Suku Maya menjelaskan proses kiamat dengan cukup mendetail, sedangkan Islam memberikan gambaran global, namun memadahi. Saking mendetilnya, suku Maya bahkan menyebutkan penyebab kehancuran bumi dan waktu peristiwa itu.
2. Suku Maya menjelaskan kiamat sebagai sebuah peristiwa alamiyah sedangkan Islam menjelaskannya untuk melengkapi keimanan kepada Allah. Sehingga di dalam konsep islam kiamat dikaitkan dengan kebangkitan manusia dan pertanggungjawaban amal manusia.
3. Keyakinan adanya kiamat dalam islam berkaitan dengan upaya mengajak umat manusia untuk senantiasa memelihara tauhid dan akhlak yang baik. Sementara keyakinan kiamat suku Maya tidak berdampak apapun terhadap ketuhanan dan akhlak manusia.
4. Keyakinan kiamat suku Maya tidak didasarkan kepada sesuatu yang jelas, sedangkan keyakinan kiamat dalam islam didasarkan kepada informasi wahyu. Bisa jadi keyakinan suku maya ini berasal dari sisa-sisa ajaran nabi atau Rasul yang diutus Allah, lalu diselewengkan dan diaduk dengan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat itu.
Maraji' :abahzacky

0 komentar:

Posting Komentar